Lulus dari gelar Akuntansi Diploma di UGM awal tahun 2010 dengan umur yang masih 18 thn bisa dibilang belia waktu itu , memutuskan merantau langsung ke Jakarta setelah Ayahanda berpulang untuk selamanya ke sisi Allah SWT. seminggu setelah acara wisuda itu dunia seakan berubah ..Seorang ayah yang selalu ada disisi anak2nya tiba2 harus meninggalkan kami selamanya dengan cepat.
Tapi justru karena itu kehidupan seakan menghantamku dengan keras , boleh di bilang keluarga kami berkecukupan dulunya rumah mewah , kendaraan yang bagus juga memiliki perusahaan sendiri yang sangat maju waktu itu . tak ada sedikitpun terbesit dipikiranku untuk merencanakan masa depan yang jelas diwaktu itu , melihat seluruh keadaan yang ada tak perlu lagi ku bersusah payah memikirkan apa yang harus kukerjakan toh semuanya sudah ada , hidupku sudah enak , dan keluargaku bahagia .
Dalam Sekejab Semuanya sirna sedikit demi sedikit bagaikan hembusan angin yang membawa seluruh kesenangan kami , lenyap dalam seketika itu juga ..
Singkat cerita kami sekeluarga mulai menata kembali kehidupan , Mama pindah kembali ke kota asal di tasikmalaya sedangkan kakak dan saya bekerja di Jakarta ,
Setelah kepergian Ayah , saya mulai merencanakan kehidupan yang akan saya jalani ini dengan lebih semangat , optimis , dan positive ..
Pergi ke jakarta dengan motivasi yang kuat yang bisa dibilang membuat saya bisa survive sampai sekarang ini . tanpa mengenal siapapun karena tmn2 saya kebanyakan di yogya dan luar pulau .
pertama kali saya ingin melanjutkan pendidikan saya untuk terus mencapai gelar Sarjana , tapi terkendala waktu itu karena pembiayaan saya memutuskan bekerja adalah satu2nya jalan keluar ,saya punya modal ijazah diploma , semangat dan mimpi yang besar . Tak habis tenaga satu persatu perusahaan di jakarta saya melamar , penolakan demi penolakan sudah habis saya telan tak ada satupun yag mau memperkerjakan seorang anak umur 18 tahun lulusan diploma . pengalaman kerja saya masih bisa dibilang belum ada walaupun saya pernah mengambil kerja part time sewaktu saya kuliah dulu tapi itu ternyata belum cukup memenangi persaingan dunia kerja Jakarta yang keras .
masih teringat kata2 teman kuliah dulu yang kebanyakan mencemooh untuk mencari kerja di jakarta .."Untuk apa berangkat ke kota yang macet dan tak sehat , tua di jalan nanti !.." , lainnya " tak sudilah ke kota itu ruyam tak karuan "...
sebenernya yang mereka katakan itu tak ada salahnya itu pemikiran yang harus kita hargai , tinggal
Jujur saja saya melihat jakarta sebagai ladang peluang yang sangat sangat besar di indonesia , seluruh perputaran uang 80% ada di kota ini . kenapa saya harus takut menjadi miskin disini , justru saya harus menangkap kesempatan itu sebesar2nya agar saya bisa ada dalam lingkup mereka .
Hingga .. suatu ketika keputusasaan mulai mendera , lamaran demi lamaran tertolak mentah2 , tak pernah ada satupun jawaban memuaskan selalu tidak lolos interview karena umur saya yang terlalu muda dan takut tidak bisa fokus diperusahaan yang membutuhkan pengalaman lebih di jabatan itu . kegagalan itu bagaikan cambukan yang terus mendera untuk terus lebih kuat dan maju ke depan .
di saat sepertinya titik terendah doa org tua merupakan segalanya. bagaikan bertemu mata air di tengah padang pasir yang tandus , harapan kan selalu tercipta .
Kegemaran saya membaca buku motivasi dan kisah-kisah hidup orang sukses juga salah satu cara yang membuat
